Daftar Blog Saya

Selasa, 25 September 2018

PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR KEMDIKBUD

Pusat Teknologi dan Komunikasi bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan sebuah portal berbasis TIK untuk kemajuan di bidang pendidikan. Portal tersebut dinamai Rumah Belajar dengan alamat websitenya: https://belajar.kemdikbud.go.id. Guru, siswa maupun masyarakat umum bisa mengakses link tersebut untuk kepentingan pendidikan dengan mendaftarkan akunnnya terlebih dahulu melalui menu registrasi yang ada di web untuk kemudian bisa memanfaatkan berbagai konten yang terdapat di dalam portal rumah belajar.


Ada banyak konten yang bisa dipilih di dalam portal rumah belajar. Di antaranya, yaitu: sumber belajar, buku sekolah elektronik, kelas maya, laboratorium maya, bank soal, dan banyak lagi konten menarik lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai media dalam proses pembelajaran.
Pada konten sumber belajar, pengguna portal dapat memanfaatkan beragam sumber belajar yang tersedia. Mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai pendidikan menengah.


Pengguna tinggal memilih salah satu atau lebih materi yang ingin di gunakan dalam proses pembelajaran.

Pada konten Buku Elektronik Sekolah, Pengguna portal dapat mendownload berbagai jenis buku elektronik sesuai kebutuhan seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.


Penggguna tinggal mencari buku elektronik pada kolom pencarian  berdasarkan judul buku, penerbit, atau pengarang, kemudian menuliskan kata kunci mengenai butuh yang dibutuhkan.




Konten lainnya yaitu Bank Soal. Di konten ini pengguna dapat mengakses banyak soal latihan, ulangan, maupun ujian untuk berbagai pelajaran. Pengguna bisa melatih kemampuan diri sendiri dengan mengerjakan soal-soal yang tersedia. Untuk guru, soal-soal tersebut bisa dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.



Ada pula konten laboratorium maya yang dapat dimanfaatkan sebagai media bantu dalam mengadakan praktikum dan banyak lagi konten-konten lainnya yang bermanfaat bagi pengguna yang membutuhkan media berbasis IT. Yang pasti pemerintah melalui kemendikbud akan menciptakan terobosan-terobosan baru demi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia


writen by: Imelda Sandra JS
Foto diambil dari hasil capture portal rumah belajar kemdikbud.

Minggu, 23 September 2018

SEMANGAT BERLITERASI DI SMA NEGERI 7 PEKANBARU


SMAN 7 pekanbaru patut berbangga dengan kehadiran tamu kehormatan yakni seorang wanita tangguh kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, Dr. Hj. RAHIMA ERNA, M.Si, duta baca Soeman HS dan didampingi pihak kepolisian. Kali ini, ibu beserta rombongan hadir dalam rangka membangkitkan jiwa minat baca kepada seluruh elemen SMAN 7 diikuti dengan penandatanganan MOU  pihak SMA Negeri 7 Pekanbaru dengan pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau dalam rangka Peningkatan Gerakan Literasi Sekolah di SMA Negeri 7 Pekanbaru.

Kadis perpustakaan dan kearsipan provinsi Riau dalam hal ini sebagai pembina upacara di SMA negeri 7 Pekanbaru menyampaikan agar siswa lebih giat berliterasi karena semua fasilitas untuk kegiatan sudah sangat memadai. Sekolah sudah menyediakan pojok baca di setiap tempat dan juga sudut baca di setiap kelas, perpustakaan baru yang nyaman, dan fasilitas-fasilitas lainnya demi peningkatan gerakan literasi.

Galakkan gerakan membaca dengan membaca  dua koran sehari dan dua buku untuk menambah pengetahuan karena pengetahuan tidak hanya didapat di sekolah.

Tidak hanya pintar dan sehat yang dibutuhkan, tapi juga cakap dan mampu mengembangkan diri dan ilmu. Tidak hanya di bidang akademik tetapi juga di bidang non akademik.

Perpustakaan Suman HS menyediakan beribu buku dan buku elektronik demi mengajak masyarakat lebih giat membaca. Mobil perpustakaan juga selalu siap melayani semua masyarakat yang ingin membaca di CFD (car free day) setiap minggunya.

Setelah penyampaian arahan dari kadis, upacara dilanjutkan dengan pelantikan DUTA LITERASI SMAN 7 Pekanbaru. Setiap kelas,berhak memiliki duta literasi.  Disini duta literasi memiliki tanggung jawab atas setiap pojok baca di kelas nya, di dinding luar kelas, dan buku buku yang ada di pohon literasi. Diharapkan,dengan adanya duta literasi ini mempermudah dan membangkitkan jiwa literatur setiap siswa kedepannya.


Dengan begini,sudah tidak ada alasan lagi untuk kita terutama sebagai pelajar untuk malas membaca. Dimanapun kita berada,kita bisa meluangkan waktu untuk membaca. Terutama di sekolah yang waktu kita telah sebagian besar kita habiskan disini. Manfaatkan fasilitas yang ada, dan gunakan waktu muda mu untuk melakukan hal yang berguna demi bangsa mu kedepannya.

Majukan bangsa dengan membaca dan menulis

Writen By: DEA PURDIANINGSIH (XI MIA 2)

Jumat, 21 September 2018

Peringatan Tahun Baru 1 Muharram 1440 Hijriyah


Jum'at, 21 September 2018. 
Dalam rangka memperingati tahun baru hijriah, SMAN 7 pekanbaru menghadirkan seorang penceramah handal guna mengingatkan kembali kepada kita akan perjuangan Nabi Muhammad SAW bersama sahabat setia nya dalam memperjuangkan islam. 
Sebelum itu, acara pagi ini diawali dengan penampilan nasyid oleh XII IPA 1. Lantunan lagu lagu islami memulai acara ini dengan begitu syahdu hingga membuat para pendengar larut dalam indahnya jumat ini. Tak ketinggalan, pembacaan ayat suci alquran serta pelantunan arti nya pun dibacakan.
Ceramah kali ini, memberikan ilmu sejarah islam yang begitu terperinci. Semuanya menarik untuk dikulik lebih dalam. Pelajar baik pengajar mendengarkan secara seksama semua penjelasan penceramah. Ternyata,banyak hal yang belum kita ketahui secara dalam. Kebanyakan kita hanya mengetahui kulit nya saja. 
Alhamdulillah 
Dengan adanya majlis seperti ini,menambah ilmu dan meningkat kan istiqomah kita untuk berhijrah.
Tak hanya berbau islami, selepas ditutupnya majlis dengan pembacaan doa dan penampilan nasyid oleh XII IPA 2, acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang perlombaan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan. Dari perlombaan di tengah lapangan,hingga perlombaan di dalam ruangan seperti pidato dan puisi. Semua tampak bergembira, keringat kemarin telah membuahkan hasil.


Semoga jiwa nasionalisme anak bangsa diiringi iman yang kuat terhadap tuhan Yang Maha Esa. 

Writen by: Dea Murdianingsih (XI MIA 2)

Kamis, 20 September 2018

MENDUNIA SEHARI




Kamis 20 September 2018, SMAN 7 Pekanbaru kembali menampilkan aksi, bakat, dan prestasi yang luar biasa kerennya di Pentas Seni. Seluruh siswa/i antusias menyaksikan berbagai penampilan seperti Dance, Musikalisasi Puisi, Vokal Group, Paduan Suara, Beatbox Battle, Syair, Puisi, dan Teater. Yang lebih membuat siswa senang karna kedatangan media dari RRI dan TVRI untuk memberitakan sekolah SMAN 7 dengan segudang bakat/talenta agar dikenal oleh semua orang. Bangganya siswa/i SMAN 7 mempunyai prestasi yang tidak pernah berhenti terukir karena pentingnya hal tersebut untuk kemajuan siswa masing-masing.
Dalam acara hari ini, memang memakan waktu cukup lama. Namun tidak membuat siswa jenuh dan bosan karna penampilannya yang cukup menghibur. Tidak lupa pula kehadiran Kepala Sekolah SMAN 7 Pekanbaru Ibu Hj. Nurhafni, M.Pd bercerita bahwa sampai saat ini siswa/i mengukir pretasi sebanyak-banyaknya dan medali-medali yang diraih. Dan kepala sekolah menyampaikan juga keinginannya kepada RRI, bahwa kedepannya SMAN 7 tetap bekerjasama dengan RRI sebagai wadah kreatifitas  bagi siswa/i untuk menyalurkan bakat dan kreatifitas terbaik anak-anaknya.




Sebelum penampilan ini ditunjukkan, kerja keras dan latihan murid-murid yang tampil membutuhkan banyak waktu dan menguras tenaga. Tetapi tidak mengurangi rasa semangat dan keberanian yang berapi-api agar saat tampil penampilan pun jadi maksimal. Berbagai penampilan yang menghibur itu tidak hanya ditampilkan semata dan direkam oleh Pihak RRI dan TVRI, tetapi memacu semangat siswa agar lebih berani dan bereksplorasi didepan banyak orang dengan bakat/kemampuannya. Dukungan guru pun tidak berhenti dan selalu mengalir untuk menyemangati muridnya. Setelah penampilan siswa/i selesai, istirahat pun berlangsung dan dilanjutkan dengan kegiatan wajib pramuka sampai selesai. Semoga hari ini membuat SMAN 7 mendunia. 

Writen by: Edwina (X MIA 4)

Sabtu, 15 September 2018

KANAN DAN KIRI

Bagian 4


Terpaku Rosi melihat pandangan di depannya. Seorang laki-laki berbadan kurus dengan tatapan kosong membuat jantungnya berdebar dan bertanya: "Ayahku, Pak?" Tanyanya pada Andro. "Panggil aku paman, aku adik ayahmu". Ucap laki-laki itu. Dua bulan sejak terpisah dengan kalian keadaannya tidak karuan. Ia ingin mengikuti kata hati tetapi ibu selalu mencegahnya. Ibu takut Herman pergi dan tidak kembali lagi". Cerita laki-laki itu.
"Tapi kenapa ayah harus di pasung seperti ini, paman?". Rosi mulai berkaca-kaca. Ujian apa lagi yang harus dilaluinya. Masa kecil yang hilang karena diselimuti duka tanpa orang tua. Entah bagaimana rasanya disayang ayah dan ibu. Rosi hanya paham tentang menjaga adiknya. Selebihnya, hanya dendam dalam hati pada kedua orang tuanya. Iri melihat teman sekelasnya begitu sempurna. Ayah dan ibu mereka lengkap.

Rosi kecil mencoba menata hatinya yang hancur. Berat karena tanpa ayah dan ibu harus ditanggungnya. Semakin bertambah usia, ia hanya bisa menutup lukanya rapat-rapat. Menjaga agar luka jangan terbuka. Sulit, tapi harus dijalani Rosi. Sudah dicobanya mencari perhatian yang tidak didapatkannya. Tapi semua berbeda. Apapun yang dilakukannya tidak pernah membuat hatinya nyaman. Selalu ada yang kurang. Teman dekat silih berganti mengisi hari-harinya. Tapi tak pernah sepaham. Dan akhirnya ia benci sendiri pada dirinya. Kenapa dilahirkan tanpa disayangi.

*****

"Antar abangmu ke rumah kita di kampung, Andro. Ibu tidak ingin ia berada di sini. Apa kata masyarakat kalau tahu abangmu sudah tidak waras". Ucap wanita tua itu.
" Kenapa harus di kampung, Bu? Malah abang tidak akan sembuh. Tidakkah sebaiknya kita antar ke rumah sakit jiwa  saja ?". Tanya Andro.
"Sama saja. Lambat laun masyarakat di sini akan tahu keadaan abangmu. Bawalah ke kampung. Abangmu tidak gila. Hanya perlu di asingkan".

Rosi geram mendengar cerita pamannya. Perlahan di dekati tubuh kurus itu. Diusapnya wajah ayahnya. Hilang rasa dendam yang dipendamnya.
"Ayah, ini Rosi yah ..., anak ayah ..., ", ujar Rosi lirih sambil menunjukkan foto di tangannya.
Laki-laki itu menoleh ke arah foto dan memandang wajah Rosi. "A ..anakku ..., kamu Rosi? Ka ... kamu anakku Rosi?, ucapnya terbata-bata. Sekilas terlihat senyum di wajah Andro. Ia tahu obat Herman, abangnya sudah datang. Ada perasaan lega di dadanya. Ia hanya ingin abangnya bahagia. Herman berbeda dengannya. Lebih rapuh. Setiap masalah yang datang pada Herman selalu Andro yang jadi perisainya. Tapi perpisahan Herman dan istrinya membuat Herman kehilangan akal sehat. Tidak ada obatnya, kecuali hari ini.

*****

"Bagaimana, Bu ... pasien harus segera dioperasi sebelum terlambat ...", dokter mengingatkan bu Aida.
"Ya Allah ..., berhasilkah dirimu, Nak ...", gumamnya.

"Dok, berapapun biayanya akan saya bayar. Tolong temukan sekarang juga donor ginjal untuk anak saya, Dok", ujarnya cemas.

(Bersambung ...)

KANAN DAN KIRI

Bagian 3

"Ada saatnya ibu cerita semua padamu, Rosi. Tapi tidak sekarang. Saat ini yang terpenting bagaimana menolong adikmu. Hanya ginjal ayahmu yang bisa menolong adikmu. Sampai saat ini ibu tidak pernah tahu keberadaan ayahmu. Ibu tidak pernah bertemu ayahmu sejak menitipkanmu di panti. Keluarga ayahmulah yang tahu di mana ayah berada. Ibu tidak pernah diberi tahu". Wanita itu bercerita.

"Temui pamanmu, Nak ..., beliau yang tahu di mana keberadaan ayahmu. Ibu tidak bisa menemanimu. Mereka sudah mendzalimi ibu, Nak. Kalau ibu yang turut campur  semua akan kacau. Pergilah, ibu menjaga Reva di sini". Lanjutnya.

Apapun yang disampaikan wanita itu, Rosi tak peduli lagi. Yang terpenting adalah mencari ayahnya demi keselamatan Reva.
"Semoga berhasil, Rosi. Kami menunggumu di sini", ucap wanita itu lirih. Rosi mengacuhkannya sambil berlalu pergi.

*****

"Reva, andai nyawa ibu bisa menyembuhkanmu, ibu ikhlas, Nak".
Tangis Aida pecah. Penyesalan yang tak berujung timbul di hatinya. Kalau saja mertuanya yang matre itu tidak mengancam akan memisahkan dia dan anak-anaknya, iya tak 'kan meninggalkan mereka di panti. Berharap bisa menyembunyikan kedua buah hatinya dari kejaran mertuanya. Hingga akhirnya ia tidak menemukan anak-anaknya di panti iti lagi. Pengasuh panti tempat ia menitipkan kedua anaknya sudah tiada. Dan entah apa kisah kedua anaknya setelah itu. Yang jelas ia sangat marah saat itu. Anak hilang, rumah tangganya berantakan. Ibu mertuanya selalu menuduh kalau ia yang menjauhkan Ray suaminya dari keluarga. Ray tidak mau membiayai hidup ibunya yang janda karena hasutan Aida. Sampai-sampai Aida difitnah sudah selingkuh dengan laki-laki lain. Dan Ray percaya. Berlalu pergi tanpa mau mendengarkan penjelasan Aida. Tidak hanya itu, ibu mertuanya berusaha merebut anak-anak dan memisahkannya dengan Aida. Sampai saat ini ia tidak tahu bagaimana kabar suaminya. Yang jelas saat inj hatinya bahagia bercampur sedih. Bahagia bisa bertemu anak-anaknya tetapi dalam keadaan seperti ini.

*****

"Mari ikut denganku". Ajak laki-laki itu kepada Rosi. Rosi mengikuti langkah kaki laki-laki tegap itu ke sebuah rumah kecil. Sepi. Sepertinya tidak ada penghuni di dalam rumah itu. Hati dan tubuhnya sudah lelah. Mulai dari mencari ibunya, kemudian mencari tahui keberadaan pamannya demi mencari ayahnya.

*****
"Ke kampung itu Andro biasanya pergi". Ujar orang-orang komplek tempat tinggal ayah dan neneknya. Ia tidak nekad mencari tahu langsung ke rumah ayahnya. Walaupun alamat lengkap sudah diberikan ibunya. Bukan tidak berani. Tapi tidak mau membuang-buang waktu dan mendapatkan masalah baru dari neneknya. Setidaknya Rosi mendengar perkataan ibunya. Rosi lebih memilih bertanya pada warga komplek tentang pamannya, Andro. Untung saja warga komplek mau bekerjasama dengannya.


(bersambung ...)


KANAN DAN KIRI

Bagian 2

"Ya, Suster ...", jawab Rosi lirih. Hatinya benar-benar hancur. Dia hanya berdua adiknya. Ayah entah ke mana. Ibupun hilang. Terbayang saat hidup di panti. Reva adik kesayangannya tidak boleh seorangpun mengganggu. Hanya Reva yang ia punya. Hanya Reva kekuatannya. Sampai Reva harus dilarikan ke rumah sakit, ibu panti harus bicara. Satu persatu jalan keluar demi penyembuhan adiknyapun mulai terbuka. Ibu panti memberikan alamat ibunya, ibu yang sudah meninggalkannya di panti ini. Entah apa alasannya, yang jelas di mata Rosi ibunya sungguh tega.

Dengan keteguhan hati dan demi Reva, Rosi menyusuri alamat yang dicari. Dengan angkutan umum, ia berusaha mencari alamat tersebut. Pekanbaru siang itu sungguh terik. Tapi tak secuilpun menggoyahkan hati Rosi. Sampai kemudian ia di perumahan sangat elite. Iapun mulai mendekati gerbang perumahan itu, menyapa pak satpam yang sedang berjaga di pos keamanan.

"Selamat siang, Mbak, ada yang bisa saya bantu?". Satpam itu bertanya kepada Rosi. Lalu Rosi menyodorkan secarik kertas tulisan tangan ibu pantinya. "Alamat ini, Pak.., benar di sini?", tanyanya. Pak satpam itu mengambil kertas dari tangan Rosi dan membacanya. " Ooo, Bu Aida. Ya, beliau tinggal di perumahan ini. Mbak siapanya Bu Aida, dan ada keperluan apa?". Tanya satpam itu lagi.

Setelah menceritakan masalahnya, Pak satpam itu mengantar Rosi ke salah satu rumah mewah. Terlihat Rubicon orange di teras rumah itu. Sepertinya penghuni rumah baru saja tiba dari luar. Miris rasanya jika membayangkan kehidupan ibunya saat ini. Ditengah kehidupan mewahnya, ia lupa dengan anak-anaknya yang meratap di panti.
Bel pintu ditekan berkali-kali oleh pak satpam. Tak berapa lama, muncul wanita separuh baya yang cantik dan ayu. Dandanannya rapi, setiap yang melihat pasti akan terpanah.
"Ya, Mas satpam, kenapa?". Wanita itu bertanya pada pak satpam. "Ini, Bu, gadis ini katanya anak ibu ...", jelas pak satpam. Pandangan Rosi beradu dengan mata wanita itu. Ia memandang Rosi dalam ..., dipandangnya Rosi mulai dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki. Kemudian sambil menangis, dipeluknya Rosi.
"Hanya Allah yang bisa mempertemukan kita, Nak ..., hanya Allah",  Semakin kuat ibu itu memeluk Rosi. Rosi menepis pelukan ibu itu lalu berkata: " Saya tidak punya waktu untuk mendengar basa-basi anda, Bu. Anak anda Reva membutuhkan donor ginjal, sekarang adik saya sedang terbaring di rumah sakit. Saya tidak butuh penjelasan apapun saat ini. Saya hanya butuh anda menolong nyawa anak anda sendiri" ujar Rosi panjang.

Wanita itu diam tak mampu berkata-kata lagi. Ia masuk ke dalam rumahnya bergegas kemudian muncul dengan tas dan kunci mobil di tangannya. "Masuk dan antar ibu ke rumah sakit", ucapnya sambil menyuruh Rosi masuk mobilnya.

(bersambung ...)

KANAN DAN KIRI

Bagian 1

Bergegas  Rosi mengikuti langkah kaki sosok tegap di depannya. Sambil berjinjit agar suara sepatunya tidak terdengar. " Kalau bukan karena Reva yang terbaring sakit, tak 'kan kulakukan ini", gumamnya.
Reva, adik kesayangannya harus terbaring di rumah sakit menunggu pendonor ginjal yang tepat. Bertahun-tahun Rosi menunggu saat ini, pendonor ginjal yang tepat untuk adiknya. Selangkah lagi keinginannya akan tercapai.
Kemudian Rosi terhenti dan terkejut. Sosok tegap itu membalikkan badannya dan memandangnya dengan tatapan marah. "Kamu siapa? Kamu mengikuti saya sedari tadi ..., kamu mau apa?", Ujarnya dengan tatapan masih marah. Kumis tebalnya membuat Rosi makin cemas. Sosok tegap di depannya itu mulai mendekati dan dengan rasa campur aduk Rosipun menjawab terbata-bata. " Saya ..., A ..Ak ..Aku .. eh Saya saya Rosi, ma .. maaf ..., maksud saya ...mau saya ..". Rosi bingung harus memulai dari ana. " Saya orang baik-baik, Pak. Tidak ada niat jahat sedikitpun".Ujar Rosi yang sudah bisa mengendalikan hatinya. "Saya hanya ingin adik saya sembuh", Rosi berkata lirih.

"Maksudnya?, dan apa hubungannya denganku?". Laki-laki itu mulai heran dengan sikap Rosi.

Rosi menurunkani tas yang disandangnya, diambilnya dompet bermotif girly untuk kemudian mengambil sebuah foto lusuh di dalamnya. Sedetik kemudian foto itu sudah berada di genggaman tangan laki-laki itu.

Terlihat rona kaget di wajah laki-laki itu. Dia bergumam tak jelas. Kemudian bertanya : " Mengapa ada foto keluarga Herman denganmu. Kamu ...?". Dia tak dapat melanjutkan pertanyaannya. Matanya mulai sayu dan berkaca-kaca. Perlahan disandarkannya tubuhnya ke sebuah pohon yang ada di belakangnya.

"Saya Rosi, anak yang digendong laki-laki ini di foto ini, Pak ..., entah kemana lagi saya harus mencari ayah. Dengan kondisi Reva sekarang ini, hanya ayah satu-satunya orang yang bisa membantu kondisi Reva saat ini ...". Rosi sudah patah arang. Diceritakannya keadaan Reva yang tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Antara berharap dan pasrah disampaikannya keinginannya pada laki-laki itu. Lalu handphone Rosi berdering, "Dari rumah sakit, Mbak Rosi ..., adek mbak kritis, mohon dipercepat donornya ya mbak .., terima kasih".

(bersambung ...)

Jumat, 14 September 2018

DEMOKRASI DI SEKOLAH



Jum'at, 14 September 2018, Sejarah pemilihan ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAN 7 Pekanbaru terulang kembali. Pemilihan OSIS kali ini berlangsung tertib. Setiap siswa melaksanakan kewajibannya dengan menggunakan hak pilihnya secara bijaksana. Layaknya tahun kemarin, kali ini kandidat ketua dan wakil ketua osis berjumlah 4 kandidat. Namun, pada tahun ini setiap pasangan calon  mendapatkan keistimewaan untuk bisa berkoalisi dengan beberapa ekstra kurikuler yang ada di SMAN 7 Pekanbaru. Sehingga, pemilihan secara  demokrasi terasa nyata di sekolah ini.


Pada kesempatan kali ini, yang berhasil mengumpulkan minimal 200 tanda tangan pelajar unutk dapat meminta restu menjadi ketua dan wakil ketua osis periode 2018/2019 adalah :
 1. M. Akmal S. ( 11 iis 1) dan Indah alisyah ( 11 mia 2)
 2. Daniel Novach Gahreza ( X mia 3) dan Gilang Ramadhan ( X iis 3)
 3. Abd. Habib ( XI mia 1) dan Reinaldi Saputra ( XI mia 1)
 4. M. Rifki Zailutfi ( XI mia 1) dan Syarifah Aisyah ( XI mia 1)

Sebelum diadakannya pemilihan, semua siswa maupun guru melangkahkan kaki dan mengayunkan tangan untuk bisa berkumpul di hall guna mendengarkan pengetahuan dari tiap calon mengenai LITERASI. Disini, masing masing calon mengutarakan pemahaman secara umum mengenai literasi, dan bagaimana keberlanjutan literasi di sekolah ini. Setelah keempat calon mengutarakan argumennya, setiap calon akan menanyakan kepada calon lainnya mengenai literasi. Dengan mantapnya argumen setiap calon, guru maupun siswa dipersilahkan menanyakan seputar tanggapan calon mengenai kinerja dan langkah apa yang calon lakukan jika terpilih. 


Setelah itu, dimulailah pemilihan secara nyata yang dimulai dari kelas XII,dilanjutkan dengan kelas XI dan diakhiri dengan kelas X. Dan sore harinya, dilakukanlah penghitungan yang dipertontonkan oleh siswa yang ingin menonton dan di dampingi para saksi. Antusias siswa begitu besar, hingga bel pulang berbunyi pun, mereka tidak bergerak dari tempat duduknya.





Betapa meriahnya demokrasi di SMAN 7 Pekanbaru hari ini.  Setelah penghitungan suara selesai, maka ketua OSIS SMAN 7 Pekanbaru periode selanjutnya akhirnya diketahui, yaitu pasangan kandidat Abd. Habib dan Renaldi Saputra. Semoga ketua osis yang baru dapat mengemban amanah selanjutnya dan Organisasi SMAN 7 semakin maju. Semoga momen bersejarah ini dapat bermanfaat bagi siswa dan siswi SMAN 7 Pekanbaru ke depannya.


Created by : Dea Murdianingsih (XI MIA 2)
Foto by : Muhammad Gilang (XI IIS 3)

Harapan Baik untuk Guruku

Harapan baik untuk guruku Tepat 25 November ini hari guru telah lahir di dunia Teruntuk guru hebat yang sedang membaca surat ini...