Daftar Blog Saya

Senin, 12 November 2018

Ayah yang Ikhlas


Sebuah keluarga hidup dengan tentram dan damai. Mereka juga sudah di anugerahi seorang anak laki-laki yang masih kecil usianya. Suami istri ini pun juga tinggal bersama Ayah dari suami tersebut.

Selama menjalani roda kehidupan, Istri sangat membenci kehadiran Sang Mertua yang menurutnya sangat merepotkan. Ia pun sempat memikirkan hal yang jahat kepada Mertua itu karna sanking tidak bergunanya dia dalam rumah tersebut.
Suatu hari ia membicarakan kebenciannya itu kepada suaminya. "Usirlah dia dari rumah ini, aku tidak ingin dia disini." ujar sang istri sambil marah. Lalu suami menjawab "Bagaimana mungkin aku melakukan demikian dia Ayahkuu." Karna kesal, sang istri langsung menjawab, "Baiklah kalau kau tidak bisa melakukan itu, lebih baik aku yang pergi dari rumah ini." Ia pun pergi meninggalkan suaminya sendiri. Suami berpikir terus menerus hingga ia pasrah dan melakukan sesuai dengan perkataan istrinya demi kebaikan keluarga tersebut.

Ia mengambil beberapa helai selimut dan ia memberikan kepada anaknya dan berkata, "Nak pegang ini, bawalah selimut ini bersama Kakekmu dan pergilah ke hutan." Anak itu menatap selimut sambil menangis. "Tapi kenapa Ayah?"  Suami itu menjawab "Ikutilah perintah ku setelah kau melakukan itu kembalilah kerumah ini sendiri, tinggalkan ia disana." Anak itu pun pergi bersama kakeknya meninggalkan rumah. Hal itu membuat sang istri senang dan merasa tenang.
Setelah anaknya kembali ia melihat anaknya membawa beberapa selimut yang harusnya diberikan kepada kakeknya tadi. Mereka pun bertanya kepada anak dengan terheran-heran. Namun jawaban dari anak tersebut pun tidak terduga. "Aku sengaja menyisakan selimut ini dari yang Ayah kasih untuk Kakek karna mungkin aku akan melakukannya juga kepada Ayahku nantik." ucap anak itu sambil menangis. Mendengar pernyataan tersebut, suami istri itu pun terkejut dan menyesal. Akhirnya mereka menjemput kembali Ayahnya kerumah.

Note: Ayah akan menerima segala perlakuan dari anaknya. Ikhlas. Tampa memikirkan sedikitpun budi yang akan dibalas anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harapan Baik untuk Guruku

Harapan baik untuk guruku Tepat 25 November ini hari guru telah lahir di dunia Teruntuk guru hebat yang sedang membaca surat ini...